Kamis, 29 November 2012

SURAT DARI KEKASIH


Sejenak Untuk Direnungi

Untukmu yang selalu kucintai,

Saat kau bangun di pagi hari,
Aku memandangmu dan berharap engkau akan bicara kepadaKu, bercerita, meminta pendapatKu, mengucapkan sesuatu untukKu walaupun hanya sepatah kata.
Atau berterima kasih kepadaKu atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu pada tadi malam, kemarin, atau waktu yang lalu….
Tetapi aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk bekerja….
Tidak sedikitpun engkau menyadari Aku didekatmu.

Aku kembali menanti saat engkau sedang bersiap,
Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk….

Di satu tempat engkau duduk tanpa melakukan apapun.
Kemudian Aku melihat engkau menggerakan kakimu.
Aku berfikir engkau akan dating kepadaKu. Tetapi engkau berlari ke telepon dan menelepon seorang teman untuk sekedar berbual-bual.

Aku melihatmu ketika engkau sedang pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Namun dengan semua kegiatanmu, Aku berfikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.

Sebelum makan siang aku melihatmu memandang ke sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKu, itulah sebabnya mengapaengkau tidak menyapaKu.
Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKu dengan lembut sebelum menjamah makanan yang kuberikan, tetapi engkau tidak melakukannya………..

Ya, tidak mengapa, masih ada waktu yang tersisa dan Aku masih berharap engkau akan datang kepadaKu, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.
Setelah tugasmu selesai, engkau menghidupkan TV, Aku tidak tahu apakah engkau suka menonton TV atau tidak, hanya engkau selalu ke sana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati siaran yang ditampilkan, hingga waktu-eaktu untukKu dilupakan.

Kembali aku menanti dengan sabar saat engkau menikmati makananmu tetapi kembali engkau lupa menyebut namaKu dan berterimakasih atas makanan yang telah Kuberikan

Saat tidur Kufikir kau merasa terlalu lelah.
Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompak ke tempat tidurmu dan tertidur tanpa sepatahpun namaKu kau sebut.
Tidak mengapa karena mungkin engkau masih belum menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu

Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari.
Aku bahkan ingin engajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain.
Aku sangat menyayangimu, setiap hari Aku selalu menantikan sepatah kata darimu, ungkapan isi hatimu, namun tak kunjung tiba.

Baiklah….enkau bangun kembali Aku menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiKu sedikit waktu untuk menyapaKu…
Tapi yang kutunggu….ah tak juga kau menyapaKu.
Subuh, Zuhur, Asar, Maghrib,Isya dan Subuh lagi kau masih tidak mempedulikan Aku.
Tak ada sepatah kata, tidak ada seucap doa, tak ada pula harapan dan keinginan untuk sujud kepadaKu….

Apakah salahKu padamu…?
Rezeki yang Kulimpahkan, kesehatan yang Kuberikan, harta yang Kurelakan, makanan yang Kuhidangkan, keselamatan yang Kukaruniakan, kebahagiaan yang Kuanugerahkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKu???

Percayalah, Aku selalu mengasihimu, dan Aku tetap berharap suatu saat engkau akan menyapaKu, memohon perlindunganKu, bersujud menghadapKu…kembali kepadaKu


Yang selalu bersamamu setiap saat,

Tuhanmu….
Oleh :Kahlil Gibran


Selasa, 20 November 2012

PILIH KASIH


Sebagai mahasiswa praktekan D3 keperawatan, hal yang paling dibenci adalah CI (Clinical Instructor) lahan yang killer yang bisa langsung bikin syok hipovolemik atau perawat senior yang gila hormat dan perfecsionis tingkat dewa yang bikin otak harus berputar mengalahkan kecepatan kipas angin. Dan yang baru kemarin saya alami adalah mendapati koordinator ruangan, seorang perempuan yang belum terlalu tua tapi memang sudah tidak muda, yang tidak memberikan feedback positif seperti apa yang saya harapkan.
Etika sudah saya pertahankan dan skill sudah saya maksimalkan ,tapi kenapa untuk mendapat score dan tanda tangan  harus dipersulit dengan memojokan saya pada hal-hal detail yang terlewatkan sehingga saya dianggap syah untuk salah.
Okey saya maklum, sepertinya itu sudah menjadi pembawaan dia sejak dalam kandungan. Ibunya mungkin ngidam cabe rawit satu kilo sehingga kata-katanya pedes minta ampun, atau mungkin dia masih ada family dengan singa Masai dari Afrika sana. Tapi yang mengecewakan  adalah perbedaan perlakuan yang terlalu mencolok terhadap rekan seperjuangan saya. Kenapa dia begitu mudah mendapatkan semuanya tanpa melalui rangkaian perjuangan yang amat sulit dan membuat saya bercucuran keringat dan tertekan mental.
Disini saya berfikir keras dan ternyata saya tidak menemukan alasan lain yang membedakan kami selain dia laki-laki.
Ini bukan soal iri atau lebih parahnya lagi sirik. Tapi diperlakukan berbeda itu rasanya seperti kita dibagi dalam system kasta dimana bangsawan mendapat perlakuan VIP sedangkan rakyat jelata mendapat kelas ekonomi. Bukankah saking antinya dengan perbedaan yang dianggap tidak pro dengan HAM, Negara bahkan sampai membuat UU pasal Pasal 27 (1) yang menyatakan kedudukan sama di dalam hukum. Tahun 1807 Inggris menghapus politik apartheid yang menilai kedudukan manusia berdasarkan ras.
Nah ini di tahun 2012 yang katanya sudah ada emansipasi kenapa masih ada saja masalah perbedaan perlakuan terkait perbedaan gender….?
Yang saya tau electra complex ataupun oedipus complex terjadi pada anak-anak saat fase phallic (3-5 tahun). Kenyataanya belakangan ini saya menemukan dewasa juga mengalaminya. Apa ini yang dimaksud puber kedua atau regresi pada seseorang yang menjelang lansia?
Entahlah yang jelas memang ada perlakuan seperti itu di dunia ini. Jadi jika anda menjadi mahasiswa praktekan dan mengalami apa yang saya rasakan maka Just let it flow aja lah, seperti kata RA Kartini habis gelap terbitlah terang, semua ada masanya…..//happy praktek :) //

Minggu, 18 November 2012

HATI SEORANG JOMBLO


Bukan karena jomblo lagi jadi "trending topic", melainkan karena saya adalah "the victim of LDR" maka saya dapat merasakan hati seorang jomblo itu seperti halnya toples tanpa isi yang tergeletak kaku di meja makan

Kosong kosong kosong

Masih ingatkah anda dengan Teori Hierarki Abraham Maslow…?
Yap, kebutuhan fisiologis yang termasuk di dalamnya adalah seksualitas berada di peringkat pertama yang disusul kemudian kebutuhan rasa aman dan perlindungan di peringkat ke-2.
Selanjutnya, mencintai dan dicintai menduduki  pringkat ke-3 yang artinya jauh lebih utama dibanding kebutuhan harga diri dan akualisasi diri.

Maslow's Hierarchy of Human Needs

Bagaimana hati pada jomblo tidak kosong kalau kebutuhan dasar yang seharusnya dimiliki tidak dimiliki.
Tapi jomblo bukanlah mahluk yang perlu dikasihani, dianggap hina atau bahkan didiskriminasikan. Mereka hanyalah laki-laki atau perempuan yang belum punya pasangan, owkey…..!
Jomblo cuma butuh dimengerti bahwa mereka masih punya harapan dan sedang dalam penantian, sesuai slogan mereka "semua akan indah pada waktunya".
Jomblo hanyalah mahluk Tuhan yang beretika mereka sadar bahwa jodoh ada di tangan tuhan sehingga mereka tidak berani lancang mengambilnya.
 *Fighting jomblower!!!
hadapi dunia dengan sheenyum ^_^*