Dengarlah Hatiku
Aku bicara dengan hati
bukan lagi dengan nada dari kedua bibir ini
bukan lagi dengan aksara yang sembunyi-sembunyi
sebab telingamu tak lagi cukup peka untuk mengerti,
arti dari setiap intonasi yang aku lontarkan
sebab matamu tak lagi jeli untuk memahami,
setiap kata dari goresan yang aku tuliskan untukmu
Jiwaku adalah sehelai daun di musim gugur
yang tinggal menghitung hari
sampai ranting-ranting mengering dan tak mampu lagi menopang daunku
dan mimpiku adalah menemukan musim semi bersamamu
Maka dengarlah suara jiwaku...
Jadilah angin yang akan membawa daunku melayang, jatuh berlahan tanpa rasa sakit
Antarkan aku ke tempat terindah untuk kusinggahi
dan temani aku hingga musim semi tiba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar