Minggu, 18 November 2012

Dengarlah Hatiku

Aku bicara dengan hati 

bukan lagi dengan nada dari kedua bibir ini

bukan lagi dengan aksara yang sembunyi-sembunyi

sebab telingamu tak lagi cukup peka untuk mengerti, 

arti dari setiap intonasi yang aku lontarkan

sebab matamu tak lagi jeli untuk memahami, 

setiap kata dari goresan yang aku tuliskan untukmu

 

Jiwaku adalah sehelai daun di musim gugur

yang tinggal menghitung hari

sampai ranting-ranting mengering dan tak mampu lagi menopang daunku

dan mimpiku adalah menemukan musim semi bersamamu


Maka dengarlah suara jiwaku...

Jadilah angin yang akan membawa daunku melayang,  jatuh berlahan tanpa rasa sakit

Antarkan aku ke tempat terindah untuk kusinggahi

dan temani aku hingga musim semi tiba



Tidak ada komentar:

Posting Komentar